Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval

Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
Sisi Lain Jember Fashion Carnaval
Siapa yang gak tau dengan perhelatan akbar berkelas Internasional yang diadakan tiap tahun di Jember? Ya adalah Jember Fashion Carnaval atau sering disebut JFC. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center. Acara yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2002 (sepertinya sih begitu, karena tahun ini, tahun 2013, merupakan acara Jember Fashion Carnaval ke-12) ini memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Meningkatkan aset sumber daya manusia dan kekayaan budaya daerah tidak selalu harus melalui penggalian peninggalan budaya lama. Kita dapat saja mencapai tujuan diatas melalui penciptaan sebuah maha karya baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Sebab kebudayaan itu sendiri selalu berawal dari ketiadaan. Fashion Carnaval dengan tema trend fashion dunia tidak dimiliki oleh daerah lain, bahkan di dunia pun belum ada yang mengangkat potensi ini. Melalui penyelenggaraan event yang memiliki konsep yang jelas, SDM yang berkualitas, dan berkesinambungan, maka akan menjadi potensi unggulan yang nantinya dapat memberikan multiplier efek terhadap potensi lainnya. Salam JFC! (Sumber: http://www.jemberfashioncarnaval.com)
Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
Foto Yang ku Dapat Dari Teman SDku Fiqi ( Photography Karya: Temennya Fiqi)
Kenapa diatas aku bilang "sepertinya sejak tahun 2002"? Karena memang aku gak pernah liat acara ini. Aku gak pernah tertarik dengan hiruk-pikuk keramaian. Lebih suka yang santai, tenang, dan damai. Kalo ini adalah Jember Fashion Carnaval ke-12, berarti sudah 11 JFC gak aku tonton. Sebenarnya tahun ini pun aku malas untuk melihat JFC tapi karena memang waktu yang sedang senggang, dan lagi-lagi aku punya pikiran takut kalau ini merupakan tahun terakhirku di Jember (takut dapat kerja di luar Jember nantinya *ngarep* *pede*). Takut nanti kalau bener-bener kerja di luar Jember, ada temen yang tanya soal Wisata Jember seperti apa? Ya itulah juga mengapa liburan kali ini hanya ku isi dengan berkeliling sekitar jember bukannya ke Jogja seperti harapanku tahun lalu (Baca: Bercengkrama Dengan Alam Jember). Yang aku takutkan simpel sih, tapi ngena banget. Gimana sih rasanya kalau tiba-tiba temenmu dari luar kota tanya "Eh Wisata di Jember ada apa aja?" atau "Eh di Jember ada pantai atau wisata alam ini ya? Anterin dong kamu kan orang Jember", dan kita cuma bisa senyam-senyum aja gak bisa jawab. Dan akhirnya, diantara kalian (saat ngobrol tadi) ada tulisan blink-blink "AWKWARD MOMENT ini dipersembahkan oleh...". Bisa mati gaya kan? Aku pribadi sih ogah. Ya meskipun sampai sekarang masih ada 3 spot yang belum juga aku kunjungi. Setidaknya cukup lah pengetahuanku tentang wisata alam di Jember. Jadi Nanti aku bisa menyanyikan dengan bangga lagu dari Ibu Sud berikut ini.

Walaupun banyak negeri ku jalani... Yang masyhur permai di kota orang...
Tetapi kampung dan rumahku... Di sanalah ku rasa senang...
Tanah ku tak ku lupakan... Engkau ku banggakan
Balik ke cerita JFC tadi deh ah. Sebenernya tahun ini JFC tidak diadakan seperti tahun-tahun sebelumnya dimana hanya diadakan sehari saja. Tahun ini Jember Fashion Carnaval 12 akan diselenggarakan pada tanggal 23 - 25 Agustus 2013 dengan tema Utama "Artechsion (Art meet Technology and Illusion)" dengan 10 tema defile yakni Tibet, Betawi, Bamboo, Artdeco, Octopus, Canvas, Tribe, Spider dan Venice di Jember - Jawa Timur Indonesia. Diawali dengan JFC International Exhibition yakni Painting Exhibition, Photo Exhibition dan Culinary Exhibition digelar mulai tanggal 20-25 Agustus 2013 (sumber: http://www.jemberfashioncarnaval.com/). Karena emang udah diniati nonton JFC untuk yang pertama kalinya, aku coba-coba deh liat gladi resik JFC di Alun-alun Kota Jember, Kamis 22 Agustus. Iseng-iseng liat gladi resik di backstage Alun-alun Jember. Gak rugi aku iseng jalan kesana. Ngeliat cewek cantik banget. Diliat-liat sih mirip ama Natasha Nauljam (red: artis Thailan, Film: Suck Seed). Tapi sayang cuma berani ngeliat gak berani kenalan, apa lagi motret. Mati kutu man! Too beauty for me! Damn! Dari pada ngayal yang nggak-nggak aku jalan ke ke tenda tempat (nantinya) fotografer dan wartawan dari seluruh dunia ditempatkan. Disitu ketemu sahabat masa SDku Fiqi. Kebetulan kali ya, secara baru paginya aku nulis ingatanku bareng dia (Baca: Bercengkrama Dengan Alam Jember), eh malah ketemu disana. Damn... si Natasha Nauljam wanna be lewat. Oh God she is so pretty, so cute. Dan tiba-tiba Fiqi bilang, "tuh Dit, difoto yang paling cantik yang pake topi merah". Tapi apalah daya, karena zoomnya tinggi, jadinya susah dapat moment bagus, gerak dikit sudah nge-blur membusuk. Nangess darahh... Sudahlah besok kita liat sampai puas bagaimana perform dia di defile Artdeco (mungkin).

Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
Model Cantik - Tapi sayang Hasil Foto Tak Cantik
Oke keesokan harinya, Jum'at 23 Agustus 2013, harusnya aku nonton JFC Kids setelah Sholat Jum'at. Tapi mau dikata, soul-petku, Angga, minta jemput di terminal Tawang Alun. Angga bela-belain pulang dari Malang pengen liat JFC katanya (yang sepengetahuan dia, Grand JFC itu hari sabtu). Dari Malang setelah Sholat Jum'at, jadi perkiraanku sampai Jember sekitar jam 3-4 sore. Sementara JFC Kids Show dimulai jam setengah tiga. Yah dari pada nonton sambil harap-harap cemas, mending gak usah nonton sekalian ya kan? Nonton Artwear hari sabtu sama Grand JFC hari minggu.

Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
JFC Kids (Photography Karya: Rendra Agung Fanani)
Sabtu 24 Agustus 2013, jam 11 masih ongkang-ongkan kaki di rumah Angga di Kalisat. Bukan karena nyantai, tapi gara-gara si Angga pergi ntah kemana sama teman-temannya. Jam 12 langsung gas poll ke Jember buat nonton JFC Artwear. Yang awalnya excited banget mau liat, eh malah kecewa. Kecewa bukan karena modelnya gak ada yang cantik, justru cantik-cantik luar biasa. Tapi sayang kurang bersemangat ditambah cuaca lagi panas-panasnya. Akhirnya acara dimulai jam 1 dan diakhiri jam 3. Kurang menarik. Tapi aku masih sedikit tertarik buat liat acara Grand JFC hari minggu besok meski sepertinya bakal sendirian karena Angga harus pulang mengawal 3 bidadari ke Malang.

Entah kenapa moodku rusak sejak minggu pagi. Selalu saja ada masalah, sambil berharap bisa balik tenang setelah nonton JFC nanti. Rencananya sih nanti waktu antar Angga di terminal mau ngajak ngobrol-ngobrol dulu 3 bidadari cantik itu. Tapi... waktu itu jam 12 baru berangkat dari rumah menuju terminal. Sampai terminal yang niatnya mampir, tapi saat itu moodku lagi dipuncak kehancuran. Jadi males ketemu sama 3 bidadari cantik kalo gini. Takut wajah gantengku ikut rusah dirusak mood. Jadilah langsung cari jalan ke Alun-alun tanpa mampir.

Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
Betapa Ramainya Penonton
Sampai Alun-alun Jember (setelah parkir motor di stasiun (dekan Alun-alun) tentunya), bukannya liat model-model cantik, yang ku lihat hanya lautan manusia yang mau liat JFC juga. Jadi ini ceritanya ngeliat orang-mau-liat JFC. Dengan bersemangat aku coba jalan ke spot yang kemarin waktu nonton JFC Artwear sudah aku survei dan paling pas nonton disana, selain adem juga gak jauh dari garis start. Ah apa mau dikata, sampai dibawah jembatan penyebrangan di depan Masjid Al Amin penuh sesak dengan manusia. Semua berhimpitan tumpah ruah menuju ke arah yang sama. Dari pada aku maen sempit-sempitan mending pulang aja dah... Dan aku pun mengalah pada situasi dan membalik badanku. Berjalan lambat-lambat sambil mencari harapan agar bisa liat, aku mendengar seorang ibu mengarahkan anak-anaknya untuk melewati gang kecil disebelah Masjid Al Amin, "Ayo lewat sana aja, terus nanti tembus depan Syafia". Waaahh... kebetulan itu dia spot yang ingin ku tuju. Horeee masih ada harapan dan yang paling penting ada penunjuk arah.

Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
Warga Nekad Menyebrangi Jembatan Kereta Api
Tapi... anjirrr... kalau mau ke depan syafia lewat gang kecil itu ada dua pilihan jalan, lewat jembatan rel kereta api atau menyebrang sungai kecil. Aku pilih nyebrang sungai dong... eh bukan karena aku takut ketinggian ya... tapi kalau lewat jalan yang tinggi itu perutku serasa digelitik gitu, sedangkan aku paling gak suka digelitik dibagian perut hehehehe. Tapi tunggu dulu. Dipikir-pikir lagi orang-orang ini nekad banget ya cuma demi liat JFC aja rela membahayakan nyawa demi menyebrangi sungai dan jembatan kreta yang lumayan tinggi. Gimana kalau jatuh kepleset? Gimana kalau lagi ada ditengah-tengah tiba-tiba ada kreta lewat? Meskipun sebenarnya ada penduduk sekitar yang kreatif dengan membuat kreta dorong dari kayu yang diberi roda-yang-pas dengan rel kreta. Jadi warga yang ingin menyebrang tinggal membayar dan bisa menyebrang dengan selamat sampai tujuan. Ya tapi itu tetep aja nekad, bahkan para Nekad Traveler masih kalah nekad. Gimana kalau ke nekad'an mereka berbuah maut? Lagi diatas kereta dorong tiba-tiba kereta lewat... Tuuttttt blarrr.... What the fvck with nekad here? Membayangkannya aja aku miris dan melanjutkan perjalanan menyebrangi sungai. Setelah menyebrangi sungai aku melihat sesuatu yang tak kalah nekadnya dari orang-orang diatas. Ada satu keluarga yang membawa seorang nenek yang ingin sama-sama liat JFC. Ku taksir umur nenek itu sudah kepala 7. Waktu asik motret kegiatan diatas aku gak ngeh kalau itu nenek-nenek, yang aku dengar cuma anaknya (laki-laki) berkata, "Ati-ati bu, jalannya pelan-pelan aja, batunya licin". Selesai memotret keadaan diatas dari bawah, aku liat keluarga tersebut dan langsung kaget bahwa yang mereka bawa itu nenek-nenek. Ini keluarga benar-benar nekad. Keren cuma demi nonton JFC berani senekad ini. Sekali motret nenek-nenek tadi aku bingung mau nolong tapi nasib kameranya gimana, ya udah aku masukin tas dulu, eh pas kamera sudah rapi didalam tas, keluarga itu sudah berada disebrang. Ya sudahlah gak jadi nolong deh heheheheh.

Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
Warga Nekad Menyebrangi Sungai
Aku tinggalin deh keluarga nekad tadi langsung menuju depan Syafia. Sampai depan Syafia cuma bisa garuk garuk kepala. Keadaannya sama seperti di Alun-alun. Berjubel manusia yang mau liat. Tak patah semangat udah cape-cape dan sedikit basah nyebrang sungai masa iya pulang. Aku jalan terus aja sambil nyari celah. Bukannya nyari celah, tapi aku nemuin orang-orang nekad lagi. Demi liat JFC mereka berani memanjat pohon. Padahal dibawah mereka itu ada pedagang bakso. Kalau saja mereka jatoh, jadilah mereka bakso manusia. Pengen sih ikutan nekad, kan lumayan dari sana bisa dapat banyak foto bagus meskipun angel-nya kurang bagus. Tapi mengingat saya kurang suka perut saya digelitikin, jadi saya urungkan niat saya untuk ikutan nekad.

Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval
Warga Nekad Memanjat Pohon
Sambil umpel-umpelan berusaha nonton bareng warga yang lain, aku ketemu sama sorang M|LF loh. She so sexy, hot, pretty, and beauty. Ngobrol sedikit sama do'i, do'i itu asli Jember tapi kerja di luar kota, kebetulan aja lagi di Jember terus senin (besoknya) langsung pulang ke tempat kerjanya. Anaknya sendiri mungkin antara SMP sampai SMA (tapi anehnya, laki kok pake baju pink lengan panjang siang bolong begitu). I don't ask her name. Cuma ngobrol basa-basi doang sambil berusaha motrat motret model JFC. But... damn... battre kameraku abisss... pengen triak-triak meronta-ronta tapi malu hahahaha. Sebenernya battre HP masih penuh, tapi males aja motret pake kamera dari Samsung Galaxy Young Duos, zoomnya gak jauh-jauh amat. Daripada cuma liat tanpa motrat-motret ya mending pulang aja deh. Padahal yang aku liat masih 4 defile, masih belum ada separuh dari semua defile. Di perjalanan pulang aku smsin temen-temen yang kira-kira lagi nonton dan bawa kamera. Ngemis deh aku sama mereka minta hasil jepretan meraka hehehehe akhirnya dapat dari temen kuliahku Rendra Agung. Begitu sampai di rumah, aku mendapati salah satu spupuku yang paling kecil ada dirumah, padahal spupuku yang lain sedang nonton JFC. Aku tanya dia kenapa dia gak ikutan nonton. Dia jawab enteng, "Ngapain susah-susah nonton kesana, kan ditayangin langsung di TV". Merasa ditampar aku dengan kata-kata adekku itu. Dan ternyata ditayangkan jelas di salah satu stasiun swasta lokal Jember.

Grand JFC (Photography Karya: Rendra Agung Fanani)
Ya begitulah aksi nekad, semangat, dan antusias warga Jember yang gagah berani menyebrangi jembatan rel kreta api, menyebrangi sungai, dan memanjat pohon hanya demi menonton perhelatan akbar tahunan di Jember, Jember Fashion Carnaval 12. Karena kami semua Cinta Jember. Awal rencananya sih ini adalah nonton JFC yang pertama dan terakhir dalam hidupku, aku jadi penasaran sama tahun depan. Dan kemungkinan tahun depan aja deh yang terakhir. Malah niatnya tahun depan kalaupun kerja di luar Jember aku niatin deh ambil cuti dan beli tiket VIP biar bisa nonton adem ayem di dekat stage Alun-alun. Itu semua gara-gara melihat betapa semangat, antusias, dan nekadnya warga Jember menonton acara ini. Yah sukur-sukur kalo dapat pekerjaan yang liburnya cuma dua kali dalam setahun dan berdurasi masing-masing enam bulan.

Grand JFC (Photography Karya: Rendra Agung Fanani)

Semoga dapat kerja yang liburnya cuma 2 kali dalam setahun yang masing-masing berdurasi 6 bulan. Baca juga kisahku yang lain, Bercengkrama Dengan Alam Jember dan Main di Bekasi Seminggu Dengan Modal Rp 400ribu (2009). Nah setelah jalan-jalan liburan pasti lapar kan? Yuk mari icip-icip kuliner Jember, Rujak Bu Pani Kebonsari. Abis itu mampir deh buat baju ke RUDYS Tailor.

Insinyur Pikun in Vacation

10 komentar untuk "Cerita Lain Pada Jember Fashion Carnaval"

  1. Jadi tambag pengen ke JFC setelah baca tulisan ini :D

    BalasHapus
  2. tahun ini jfc diadakan kapan nih, huhu pengen deh :D

    BalasHapus
  3. Tahun ini JFC diselenggarakan tanggal 23, 24, 25 Agustus kemarin mbak...

    BalasHapus
  4. Seru juga ya acara JFC nya, saya hanya kebagian promonya aja, dan itu gratis. He,, he,, he,,,,

    Salam,

    BalasHapus
  5. Hehehe sisi lain dari JFC yo sam... ampek dibelani nyeberang kali hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo sam... aku asline bingung apane seh sing apik soko JFC sampe mbelani kyok ngunu...

      Hapus
  6. Klo mau bikin kostum seperti itu bisa g y k jfc

    BalasHapus
  7. Klo mau bikin kostum seperti itu bisa g y k jfc

    BalasHapus