Prenatal Yoga (Yoga Hamil) dan Gentle Birth Class di Jember Bersama Bidan Ima

Gentle Birth bersama Bidan Ima di Jember

Prenatal Yoga dan Gentle Birth - Proses persalinan normal merupakan impian hampir setiap ibu hamil. Dan setiap orang pasti berharap agar ibu serta bayinya selamat setelah melalui proses persalinan. Namun, angka kematian ibu di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang masih tinggi, membuat sebagian ibu takut untuk melahirkan bahkan takut hamil. Data dari World Health Organization (WHO) setidaknya 303.000 wanita di seluruh dunia meninggal menjelang dan selama proses persalinan. Di Indonesia sendiri, sepanjang tahun 2011-2015 terdapat 126 kasus kematian ibu tiap 100.000 proses persalinan sukses.

Faktor lain yang menyebabkan banyak ibu takut untuk melahirkan dan hamil adalah banyaknya video persalinan yang tersebar di youtube tanpa ada penjelasan lengkap dan hanya menampilkan seorang wanita sedang kesakitan, berteriak serta menangis. Sehingga proses persalinan jadi seperti sesuatu yang menyakitkan dan mengerikan. Padahal seharusnya proses persalinan adalah sebuah proses yang menyenangkan. Karena ada nafas baru yang akan lahir, ada sebuah harapan baru dalam sebuah keluarga.

Dilansir dari tirto.id, menurut Reza Gunawan, seorang praktisi penyembuhan holistik yang juga merupakan suami dari penulis dan penyanyi Dewi Lestari (Dee), mengatakan bahwa kehamilan dan melahirkan itu bukan penyakit, maka bukanlah peristiwa medis yang harus dirumahsakitkan. Hanya kira-kira lima persen kehamilan dan persalinan mengandung potensi komplikasi yang membutuhkan tanganan medis.

Proses persalinan seharusnya alami dan memperhatikan semua aspek tubuh manusia secara holistik. Jadi, persalinan bukan proses biologis semata. Ada aspek psikologis di dalamnya. Dan sejarah membuktikan bahwa manusia memiliki insting tentang bagaimana proses melahirkan yang nyaman bagi tubuhnya.

Keadaan "takut" ini pernah dialami istri saya, Lily. Kami termasuk pasangan beruntung. Lily hamil sebulan setelah kami menikah. Saat mengetahui kehamilannya, dia takut dan bingung harus bagaimana menghadapi rasa sakit yang akan dia alami saat melahirkan nanti.

Saat sebelum menikah, dia suka sekali melihat video-video tentang melahirkan. Dia selalu ingin tahu bagaimana sebenarnya proses melahirkan. Banyak video proses melahirkan yang dia lihat, mulai dari proses melahirkan normal, proses melahirkan melalui operasi caesar juga proses melahirkan di dalam air (yang sangat dia idamkan, karena konon katanya tidak terasa sakit sama sekali). Namun, rasa penasarannya ini justru memunculkan semacam rasa trauma dari hal yang belum pernah dia alami.

Lily sebenarnya orang yang sehat dan kuat lho. Sejak kecil dia tidak pernah sakit parah sampai harus rawat inap, sehingga dia tak pernah merasakan jarum infus menancap ditubuhnya. Disuntik pun hanya saat imunisasi di sekolah saja. Dipikirannya saat itu, pasti sangat sakit saat di-infus dan dalam benaknya, dari banyak video yang dia tonton, orang melahirkan sudah pasti di-infus, disuntik dan dijahit.
Prenatal Yoga bersama Bidan Ima di Jember
sumber foto: dokumen pribadi Bidan Ima
Tiga bulan pertama kehamilan bayang-bayang mengerikan tentang melahirkan terus menghantuinya. Rasa bingung dan takut terus menghantui. Sampai di 6 bulan kehamilannya, dia mulai mengikuti prenatal yoga bersama Bidan Ima. Dari sini pemikirannya sudah mulai terbuka, bahwa melahirkan tidak harus disuntik, dijahit apalagi di-infus.

Bidan Nikmaturrohma H. S., atau lebih akrab disapa dengan Bidan Ima, memulai karir di Puskesmas Mimika Baru, Timika, Papua di tahun 2009-2010. Lalu di tahun 2012 beliau mulai membuka praktek di rumah beliau, di Jalan Gajah Mada XII Nomer 21 Jember. Sejak saat itu, beliau aktif membuka kelas prenatal yoga dan gentle birth untuk ibu-ibu hamil yang ada di Jember.

Bidan Ima memiliki segudang sertifikasi yang pernah beliau tempuh, diantaranya adalah
  1. Asuhan Persalinan Normal
  2. Contraception Tehnik Update
  3. Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Obstetri dan Neonatus
  4. Baby. Mom. N Kids spa
  5. Hypnobirthing
  6. Prenatal gentle yoga
  7. Yoga for Easy and Calm Labour
  8. Water Birth Certification
Bidan Ima
sumber foto: dokumen pribadi Bidan Ima
Bidan Ima juga membuka kelas Gentle Birth untuk bumil bersama suami yang bertujuan agar ayah dan ibu-hamil mengetahui proses lahir yang baik dan agar ayah dan ibu-hamil tidak panik saat hari perkiraan lahir (HPL) tiba. Namun, saat kelas tersebut akan dilaksanakan, keluarga kami mendapat musibah. Kakak kandung Lily meninggal dunia.

Hal ini tidak membuatnya patah semangat. Setelah 7 hari meninggalnya kakak, Lily mulai mencoba menghapus rasa sedihnya dan rajin mengikuti kelas prenatal yoga di rumah Bidan Ima tiap minggunya.
sumber foto: dokumen pribadi Bidan Ima
Bidan Ima tidak hanya menjelaskan tentang gentle birth pada peserta private class saja, tapi disela-sela kelas yoga beliau pasti memberi banyak ilmu baru tentang gentle birth dan proses melahirkan kepada peserta yoga. Selain itu setiap peserta juga diperiksa keadaan ibu dan bayi di dalam kandungan sebelum dan setelah yoga.

Sampai rumah, setelah mengikuti kelas yoga, Lily selalu bercerita tentang ilmu baru yang dia dapatkan saat yoga berlangsung. Tentang apa saja persiapan yang harus disiapkan dan apa saja yang harus dilakukan saat HPL tiba nanti. Seketika, saya sudah siap jadi suami siaga.

Gentle birth adalah proses persalinan yang dilakukan secara nyaman, tenang dan lembut dengan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh juga minim intervensi obat-obatan atau alat kedokteran agar minim trauma[1].

Proses persalinan gentle birth bisa dilakukan dimanapun, tidak harus di rumah sakit atau klinik, bisa dilakukan di rumah sendiri atau di manapun tempat kita merasa nyaman dan rileks.

Kita perlu mempersiapkan beberapa hal sebelum melahirkan dengan metode ini dan sebaiknya dilakukan jauh hari sebelum hari perkiraan lahir tiba. Persiapan yang perlu dilakukan adalah latihan pernafasan, olahraga teratur, menjaga pola dan konsumsi makan, menjaga tingkat stres, serta mempelajari tanda-tanda kontraksi akan dimulai. Dan jangan lupa memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan secara rutin, setidaknya sebulan sekali.

Prenatal yoga dipercaya dapat membantu ibu hamil secara fisik maupun mental. Kerena prenatal yoga atau yoga hamil fokus melatih pernapasan, latihan untuk area pinggul, dan pose-pose restorasi yang bermanfaat untuk mengembalikan energi saat merasa lelah akibat perubahan hormonal dalam tubuh[2].

Bidan Ima secara rutin mengadakan kelas yoga hamil setiap hari minggu di rumahnya. Biasanya saat yoga hamil, Bidan Ima juga memberi motivasi dan banyak pengetahuan tentang kehamilan kepada peserta agar saat melahirkan nanti lebih tenang dan lancar.

Bidan Ima orangnya sangat baik dan sabar, beliau juga tidak pelit ilmu. Segala sesuatu yang beliu ketahui pasti beliau share kepada teman-teman, pasien dan peserta yoga. Beliau juga tidak segan menjawab pertanyaan dari whatsapp dalam 24 jam, selama beliau belum tidur.



Bersambung...
Pengalaman Seru saat Istri Melahirkan




Sumber
[1] https://tirto.id/gentle-birth-nama-baru-gaya-lama-cara-melahirkan-cnsA
[2] https://www.alodokter.com/tidak-perlu-bertubuh-lentur-untuk-ikut-yoga

Posting Komentar untuk "Prenatal Yoga (Yoga Hamil) dan Gentle Birth Class di Jember Bersama Bidan Ima"