Surat Cinta Untuk Jember Banget

jember-banget
Senangnya dalam hati, jika beristri dua... *eh enggak ding
Surat Cinta Untuk Jember Banget - Artikel ini saya tulis untuk ikut menyemarakkan kompetisi yang diadakan oleh Jember Banget. Kompetisi menulis surat cinta untuk Jember Banget. Serharusnya surat ini dicetak dalam sebuah kertas lalu dimasukkan dalam amplop dan dikirim langsung ke bengkel JB di Jalan Anggrek No. 2 Jember. Tapi tak ada salahnya jika saya juga menulisnya disini bukan? Dengan jujur saya mengatakan bahwa saya tidak pernah bisa menuliskan hal-hal yang romantis, bahkan untuk orang yang saya cintai pun terasa berat untuk memikirkannya. Namun surat cinta bukan berarti sesuatu yang berbau romantis bukan? Dan kerena saya bukan orang yang penuh inspirasi, jadi saya ingin menuliskan apa yang sudah diinspirasi oleh tim JB.

Sebenarnya sudah lama mendengar tentang keberadaan sebuah bengkel kaos kreatif bertemakan Jember, namun belum pernah dapat kesempatan─ ah sebenarnya belum ada rezeki─ untuk datang kesana. Sampai pada akhir 2013 lalu, Cak Oyong mengadakan kompetisi ngeblog bertajuk Proyek Ngeblog #JemberIstimewa. Ada dua juri dalam kompetisi tersebut yang saya tau, salah satunya adalah Mak Eja, eMak'e Jember Banget. Satu lagi adalah seorang teman yang saya kenal dari Warung Blogger, Masbro RZ Hakim. Sebagai mukadimah untuk kompetisi ini (bisa dibaca: Jember Banget), Masbro Hakim sedikit menuliskan tentang JB dan banyak hal tentang sejarah masa kecilnya namun tak jauh dari era Jember lama. Hal yang kemudian membuat saya tertarik pada JB adalah Masbro Hakim memampang foto temannya yang mengenakan kaos hitam yang bertuliskan "Temancok Raa Kah", kaos produksi Jember Banget.
Pernah suatu hari Pije datang ke Panaongan dengan mengenakan kaos warna hitam yang dibagian tengahnya (tampak depan) ada tulisan seperti ini; "Temancok Raa Kah!" Ahaha, tulisan itu menghibur saya. Iya, saya kepingkel. Bahkan saya bisa mengimajinasikan bagaimana semisal saya yang mengucapkannya. Kaos yang berhasil menyampaikan pesan. Kaos yang sederhana, adopsi dari Bahasa lokal Madura yang sudah akrab di pelukan masyarakat Jember. Dapat saya bayangkan ketika para penyelenggara daerah yang sekarang sedang getol-getolnya mewacanakan untuk merubah wajah Jember ke arah industri tanpa memusingkan efek sampingnya pada alam, mungkin kata 'tak berdaya' terakhir yang bisa saya ucapkan hanyalah Temancok Raa Kah. Ahaha, bercanda. ─ RZ Hakim, 2013, Jember Banget.
Kaos hitam ini tak hanya berhasil membuat Masbro Hakim kepingkel, tapi berhasil mencuri hati saya untuk mencari tau ada kaos apa lagi di Jember Banget. Namun kala itu saya masih seorang pengangguran yang terlalu hobi berseluncur di dunia maya menuliskan tulisan-tulisan─yang kebanyakan orang bingung sebenarnya kemana arah tulisan saya. Dengan modal hobi tersebut, saya pun mengukiti Proyek Ngeblog #JemberIstimewa dengan iming-iming salah satu hadiahnya adalah kaos dari Jember Banget (baca: Jember Istemewa Karena Pesona Wisata Alamnya).

Meskipun sejak lahir saya sudah berada di Jember, pengetahuan saya tentang Jember sangat minim sekali. Maklum sejak kecil saya sudah salah gaul, terlalu banyak bergaul dengan game. Terang saja saya tak jadi mendapatkan kaos Jember Banget secara gratis. Beberapa hari setelah Idul Fitri 1435H, saya membeli kaos JB pertama saya. Kaos berwarna kuning bertuliskan "Adhek kon, engko digégéri sing nduwe!" dan kaos berwarna putih bertuliskan "Was Born in Jember".

Awal sampai di bengkel Jember Banget, saya bingung akan memilih kaos bertuliskan apa dan warna apa. Saya sendiri, meskipun kulit saya gelap, tapi saya menyukai kaos oblong berwarna cerah seperti jingka, kuning, biru mint, putih, dan merah. Namun ternyata sulit mencari warna favorit saya di bengkel JB. Meskipun cocok dengan tema sablon pada kaos, tapi masih kurang sreg dengan warna yang tersedia. Setelah lama memilih, akhirnya pilihan saya jatuh pada 2 kaos kuning dan putih tadi. Saat membeli kaos, saya tak pernah memikirkan kualitas kaos yang saya beli, baik dari bahan maupun sablon. Yang penting warnanya bagus dan sablon simple.

Saya suka desain kaos bertuliskan simple seperti "Was Born in Jember", "Arek Jember Banget", "Jember Indonesia", "Jember itu P0331", dan huruf 'J' besar yang merupakan tipografi nama-nama kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. Dari semua desain yang saya suka, saya hanya memiliki beberapa saja. Jadi saat rezeky berlimpah, saya beberapa kali datang ke bengkel Jember Banget untuk membeli satu kaos yang belum saya punyai.

Saya juga senang sekali berjalan-jalan menjelajahi indahnya bumi pertiwi. Tapi saya bukan seorang traveler apa lagi seorang backpacker, saya hanya penikmat jalan-jalan itu saja. Saat melancong keluar kota, saya sangat senang sekali mengenakan kaos bertuliskan "Jember". Saya bangga dengan tanah kelahiran saya, tempat saya dibesarkan. Ada kebanggan tersendiri saat saya mengenakan kaos bertuliskan "Jember", saya berdiri tegap berlatarkan pemandangan indah nun jauh disana, lalu berfoto ria. Bagi saya sebuah kaos yang menggambarkan tempat kita berasal, juga bisa membuka obrolan dengan orang sekitar saat kita pergi melancong.

Kalibiru
Ada oborlan menarik saat saya sedang melancong ke sebuah tempat wisata di daerah Kulon Progo, Yogyakarta ─ Kalibiru. Saat itu saya mengenakan kaos kuning bersablon "Jember itu P0331". Saat menunggu giliran menaiki flying fox, saya bertemu seorang gadis berparas ayu asal Bandung, yang saya lupa namanya. Dia dan pacarnya sedang berlibur kerumah saudaranya di daerah Bantul. Setelah sedikit obrolan kecil basa-basi dan saling memperkenalkan diri dan kota asal masing-masing, gadis ayu tersebut nyletuk, "Eh Jember itu... Poeei? Apaan sih Poeei? Kok alay banget". Tersenyum, saya pun menjelaskan bahwa cara membacanya bukan cara baca anak alay, tapi P-nol-tiga-tiga-satu. Saya pun menjelaskan bawa huruf 'P' merupakan huruf plat nomor kendaraan bermotor di Jember, sedangkan 0331 adalah kode area telephone di Jember. Kami pun tertawa bersama setelahnya.

Ah ya saya lupa! Bukankah saya berniat menuliskan sebuah surat cinta untuk Jember Banget? Saya malah menuliskan pengalaman saya dengan Jember Banget disini. Saya akan mengungkapkan rasa cinta saya pada Jember Banget. Bukankah level tertinggi dari cinta adalah mengungkapkan kekurangan yang dicintai agar bisa berubah menjadi lebih baik? Menurut saya kekurangan dari Jember Banget hanya ketersediaan pilihan warna. Beberapa warna yang saya ingat yang ada di JB hanya warna putih, merah, hitam, abu-abu, kuning, hijau, biru, dan ungu. Saya berharap suatu saat nanti ada warna jingga atau warna-warna cerah lainnya. Saya juga berharap kelak JB juga memproduksi merchandise seperti tas backpack atau jaket yang dibordir dengan tulisan-tulisan kreatif ala Jember Banget. Baiklah hanya itu yang bisa saya ungkapkan untuk Jember Banget, semoga bisa menjadi masukan yang membawa JB kearah yang lebih baik lagi.

I love you Jember Banget, terimakasih telah turut menjadikan perjalanan saya menjadi lebih berwarna dan semoga bisa bisa lebih berwarna lagi. Karena aku-kamu-kita Jember Banget

Warm regards,
Aditiya Zamrud Anggar Kasih

6 komentar untuk "Surat Cinta Untuk Jember Banget"

  1. Saya belum pernah ke Jember .... Pasti indah. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... Indah... memang indah sekali. Membuat saya betah berlama-lama tinggal dan hidup di Jember.

      Hapus
  2. aduh cantiknya, masukin daftar list wisata ah :D

    BalasHapus
  3. wah, , saya juga harus nyusul nulis surat cinta untuk Ponorogo ini hehe. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha ini bukan buat kota saya (Jember), tapi buat sebuah bengkel kaos kreatif yang bernama Jember Banget.

      Hapus