Membaca Nasehat Dari Senyum Syukur Bahagia

Model: Nazwa Rifatul Lutfiana (Spupuku, 1½ tahun)
Sebenarnya banyak hal yang bisa dihasilkan oleh sebuah senyuman. Senyuman tidak pernah menghasilkan sesuatu yang negatif. Senyuman selalu menghasilkan sesuatu yang positif bagi yang tersenyum ataupun yang melihat senyuman itu. Dengan senyum kita bisa menebar cinta, dengan senyum kita bisa menebar pesona, dengan senyum kita akan mudah disuka, dengan senyum hati kita akan lapang, dengan senyum amarah akan teredam sehingga detang jantung akan berdetak dengan normal, dan dengan senyum kita bisa beramal. Tapi tidak semua senyuman bisa menghasilkan semua itu. Hanya senyum tulus yang mampu menghasilkan semua itu. Coba lihat foto anak kecil diatas, hati mana sih yang tidak kepincut dengan senyuman seperti itu? Hati sekeras batu mungkin iya. Kita tahu senyum anak kecil selalu tulus.


Dari senyum yang satu ini, senyumsyukurbahagia.blogspot.com, aku mendapatkan ilmu, motivasi, dan nasehat. Blog ini mampu mengingatkanku akan beberapa ilmu yang pernah aku lupakan. Contoh sederhananya adalah slogannya, "Tersenyum dan bersyukurlah dan jadilah manusia yang paling bahagia, insyaAllah!". Kebagiaan memang sangat relatif, tergantun bagaimana kita menyikapinya dan mengartikannya. Setiap orang pasti berbeda dalam mengartikan kebahagiaan ini, tapi sudah dipastikan bahwa orang yang selalu bersyukur akan selalu berbahagia dan orang yang berbahagia pastilah selalu tersenyum.
Seorang pria petualang. Lahir dan besar di Gorontalo. Pernah dua tahun di Sukabumi, setahun di Makassar, dua bulan di Negeri Jiran, tiga hari di Thailand, enam bulan di Batam, dan sekarang sedang bertualang di pulau Jawa. Dan hanya ingin berbagi.. :D
Seperti itulah yang akan kita temukan saat mencari tau tentang owner Blog Senyum Syukur Bahagia pada kotak profilenya. Aku tak kenal siapa dia, berapa umurnya, dan dimana dia tinggal. Meskipun begitu, cerita-cerita seru diblognya bisa kubaca dengan senyum di layar komputerku. Cerita-cerita berbahasa ringan dan penuh makna. Selain ilmu, yang kudapatkan dari senyum yang satu ini adalah konsistensi. Senyum Syukur Bahagia selalu konsisten terhadap apa yang ditulisnya. Selalu ada kebaikan, selalu ada motivasi, selalu ada inspirasi, dan selalu bermakna. Meskipun terinspirasi dari hal-hal yang mungkin spele buat orang lain, tapi dapat menghasilkan sebuah cerita yang unik, apik, epic, dan tentunya sangat bermakna. Berbeda sekali dengan blogku yang tidak ditemukan konsistensi didalamnya. Kadang ada maknanya, kadang sesukanya saja, dan tak jarang menulis yang kurang penting. Yap! Ku tulis yang ingin ku ingat dan kubagi yang ku tulis.

Salah satu cerita yang membuatku terkesan adalah cerita yang berjudul "Nasehat Dari Kuala Lumpur". Diceritakan bahwa Senyum Syukur sedang berada di Kuala Lumpur dan bertemu dengan dua orang istimewa. Kedua orang ini memiliki latar belakang yang berbeda. Orang pertama, Dr Abdullah Yasin, beliau adalah alumni dari Universitas Islam Madinah dan Imam Mohammad Ibnu Sa'ud - Riyadh - Arab Saudi. Pernah bekerja di Unit Dakwah Islamic Counselor Kedutaan Arab Saudi Kuala Lumpur selama puluhan tahun. Beliau asli Indonesia namun telah menjadi warga Negara Malaysia. Meskipun beliau sudah sepuh, 67 tahun lebih, semangat dakwah beliau masih tinggi. Salah satu nasehat yang beliau berikan pada Senyum Syukur adalah agar para pemuda selalu menjaga waktunya.

Orang kedua, seorang pemuda asli Malaysia yang lumpuh, sampai sekarang pun Senyum Syukur belum tau namanya. Seperti yang ku isyaratkan diatas, apalah arti sebuah nama yang penting pesan dan pelajaran yang kita dapat selalu kita ingat. Pemuda ini dulunya adalah seorang pemuda normal, tapi karena sebuah peristiwa dia pun lumpuh. Senyum Syukur lalu mengingatkan pembacanya pada sebuah ayat,

Fabi ayyi aa-la-i rabbikuma tukazziban[Al Qur'an Surat Ar-Rahman]
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Dan mengajak kita, para pembaca, untuk melihat betapa mudahnya bagi Allah untuk mencabut semua nikmat yang ada pada diri kita, jika mau maka Dia Hanya Berkata: "Jadi, maka jadilah". Senyum Syukur pun menlanjutkan ceritanya, meskipun lumpuh, tapi pemuda tadi selalu pergi shalat di Masjid, meskipun jarak dari asramanya dengan Masjid cukup jauh. Semacam tertampar dengan tulisan Senyum Syukur, karena (meskipun sudah beberapa minggu lalu aku membacanya) sampai sekarang aku tidak terbiasa untuk shalat di Masjid. Hanya satu kali seminggu dan itu pun karena kewajiban. Satu hal lagi yang sangat mengesankan dari cerita ini. Di akhir cerita Senyum Syukur menuliskan,
Mesjid itu tak jauh, hanya malas yang mungkin terlalu besar. Mesjid itu tak jauh, hanya semangat yang mungkin melemah. Mesjid itu cukup dekat, sedekat stadion sepak bola bagi mereka yang suka menonton bola, sedekat bioskop bagi mereka yang suka nonton flim, sedekat Bali bagi mereka yang suka berwisata, sedekat Mall bagi mereka yang suka berbelanja, dan sedekat warnet bagi mereka yang suka online.
Impressive! Cerita yang sangat mengesankan dan cukup menamparku. Meskipun aku tak pernah ke stadion untuk menonton bola, tapi aku beberapa kali ke bioskop, beberapa kali berwisata ke Bali, beberapa kali jalan-jalan ke Mall (meskipun tak pernah berbelanja disana), dan entah sudah berapa ribu kali aku kewarnet. Tapi hanya satu kali seminggu aku ke Masjid, dan itupun karena kewajiban.

Sebelum mengakhiri artikel ini aku ingin mengajak Senyum Syukur Bahagia untuk membaca sebuah buku yang cukup mengesankan buatku, sebuah buku yang sampai sekarang belum selesai aku baca. Buku itu berjudul "HIDUP SEKALI, BERARTI, LALU MATI" karya Ahmad Rifa'i Rif'an tahun 2012. Buku setebal 216 halaman ini, memiliki bahasa yang ringan dengan pengalaman hidup yang realistis dan inspiratif. Aku belum tahu apakah Senyum Syukur sudah membacanya atau belum, tapi ini cocok buatnya. Menurutku Senyum Syukur Bahagia dan buku ini memiliki kesamaan, sama-sama menginspirasi, dan sama-sama memiliki bahasan yang ringan tapi bermakna.

Karena diminta untuk memberi saran untuk toko online Senyum Gadget, pada akhir artikel ini aku akan menuliskannya. Menurutku secara tampilan bagus karena cukup simpel. Tapi ada setidaknya tiga kekurangan yang aku temukan.

  1. Toko onlinenya belum ada logo sendiri (masih menggunakan logo Blogger sebagai iconnya). Ini penting sebagai daya tarik pembeli.
  2. Tidak ada keterangan kontak yang bisa dengan mudah dilihat (bisa terletak di sidebar). Tak hanya alamat lengkap dan nomor telpon saja, kalau bisa ditambahkan widget Yahoo Messenger yang dapat memperlihatkan admin online atau tidak. Dan kalau memungkinkan semua aplikasi chat yang ada (seperti WeChat, Line, atau BBM).
  3. Keterangan barang yang dijual kurang lengkap, seperti fitur, spesifikasi, dan (kalau memungkinkan) kelebihan (tidak usah kekurangan). Ini penting untuk menarik minat pembeli.
  4. Dan terakhir sebagai tambahan saja, tidak ada testimoni pembeli. Aku tau ini merupakan toko online baru, jadi kemungkinan masih sedikit testimonial yang ada jadi belum ditampilkan. Tapi semoga kedepannya ada testimonial dari pembeli yang bisa ditampilkan.


Artikel ini diikutkan dalam Give Away Senyum Syukur Bahagia


22 komentar untuk "Membaca Nasehat Dari Senyum Syukur Bahagia"

  1. Makasih sudah ikutan, salam buat Nazwa Rifatul Lutfiana, senyumnya mengetarkan hati :)

    terdaftar sebagai peserta ke tujuh..

    BalasHapus
  2. inspiratif banget bang, lumayan nyegarin otak malem2 gini. hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks... itu terinspirasi dari Senyum Syukur Bahagia kok.

      Hapus
  3. Ah ada blog yang asyik nih kayanya. Hahaha makasih bang udah direkomendasikan ya.
    Eh, namanya Nazwa ya. Lucu bangeeeet. Pengen dicubitin pipinya :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang asik kok blognya. Jangan dicubit kakak nanti Nazwa nangis...

      Hapus
  4. tulisan mas syukur yg kita sukai sama mas... mau ikutan jug, tapi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nasehatnya emang menampar banget mas. Ayo ikutan aja gak usah pake tapi tapi...

      Hapus
  5. karena tersenyum itu adalah sebagian dari ibadah :)

    BalasHapus
  6. Karena senyum juga menyehatkan umur, haha senyum bisa bikin panjang umur menurut Rasul :D semoga semua dapet yang terbaik aja deh dengan senyuman masing-masing hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya menambah panjang umur bagi yang tersenyum dan yang diberi senyum. Kalo gak dapat apa-apa ya hadapi dengan senyuman aja.

      Hapus
  7. Ntah benar kagaknya gue gak tau, tapi gue pernah gak jadi sakit gegara senyum sepanjang jalan.
    jadi ceritanya gini: waktu gue pulang kerja, jalan kaki, badan gue udah mulai meriang, tapi gue pernah baca kalau senyum itu sehat, gue bantai aja dari tempat kerja sampai rumah senyam senyum kayak orang gila, Dan terbukti besoknya gue gak jadi sakit. Oh ya, fyi aja nih, gue melakukannya pas malam hari kok, tengah malam lebih tepatnya. jadi gak ada yg ngeliatin gue soalnya waktu itu lagi gerimis juga. Hhe

    Btw ini tulisannya inspiratif banget ya. Ada tombol "like" kayak di pesbuk gak? Hahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cerita lo di komentar ini juga inspiratif kok bro, tapi kalau nggak jadi sakit itu bukan semata-mata karena senyum bro, tapi itu semua karena Tuhan. Tuhan suka sama senyum lo, Tuhan suka orang yang tersenyum.

      Hapus
  8. Emang paling tenang kalo liat orang tersenyum :)

    BalasHapus
  9. senyum bawa ketenangan banget, kadang kalau udah marah2 lihat teman senyum ga jadi marah :))
    sukses GA nya mas,
    jadi mau ikutan juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, karena memang banyak fungsi dari senyum dan semuanya positif.
      Ayo ikutan GA Senyum Syukur Bahagia
      Terimakasih sudah mampir :D

      Hapus
  10. Senyum bisa mengubah dunia yang suram menjadi terang bang :D
    Bisa membuat seseorang spesial karena senyumnya :D
    Betewe salam kenal yakk :D

    BalasHapus
  11. seyum memang tidak menyelesaikan masalah tapi dengan senyum masalah yang ada akan terasa lebih ringan sehingga kita bisa melaluinya.. senyum.. membuat kita lebih sabar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti sebuah lagu ya, hadapi dengan senyuman. Hmm... bukankah sabar yang membuat kita tersenyum? Atau senyum yang membuat kita lebih sabar? Ah sama seperti mempertanyakan lebih dulu ayam atau telur ~_~

      Hapus