Ada Teladan dalam Khutbah Sholat Idul Adha 1443 H di Stadion Notohadinegoro Jember

Teladan Idul Adha - Ada yang menarik pada Idul Adha tahun ini. Bukan tentang perbedaan tanggal sholat Idul Adha, aku sudah terbiasa dengan perbedaan ini sejak kecil. Bahkan mengalami bullying atas perbedaan ini sudah menjadi asam-garam dalam kehidupan bersosialku sejak kecil. Aku sedang tidak ingin membahas tentang itu. Hari ini aku ingin membahas tentang khutbah Sholat Idul Adha yang ku rasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Sebenarnya khutbah sebagian besar khutbah berisi tentang kisah Nabi Ibrahin dan Nabi Ismail. Awalnya aku tidak tertarik dengan isi khutbah karena aku merasa isi khutbah yang diulang setiap tahunnya. Namun, pelan-pelan ku dengar. Kali ini, Khatib memberikan makna yang berbeda dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Sebuah makna yang bisa ku teladani sebagai seorang kepala keluarga.

Seperti yang umum kita tahu, melalui mimpinya Nabi Ibrahim mendapat wahyu untuk menyembelih putranya, Ismail. Putra yang telah lama ditunggu kehadirannya. Kemudian Nabi Ibrahim mengutarakan mimpinya tersebut kepada Nabi Ismail dan menanyakan pendapatnya. Nabi Ismail pun menjawab dengan tegas, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar".

Mereka pun berangkat ke sebuah tempat, lalu setelah membaringkan Ismail untuk disembelih, Allah memanggil Nabi Ibrahim dan menghentikannya. Allah SWT pun memberikan mukjizatnya dengan mengganti Ismail dengan sembelihan hewan yang besar

Khatib pun menjelaskan bahwa kisah ini bukan hanya tentang Ismail sebagai anak yang sholih dan penurut. Tapi ini juga tentang Nabi Ibrahim sebagai kepala keluarga yang hebat. Setelah mendapatkan mimpinya, Nabi Ibrahim tidak semerta-merta langsung menjalankan perintah tersebut. Melainkan mengajak untuk berdiskusi dan menanyakan pendapat anaknya, Ismail, perihal mimpinya tersebut.

Sebagai orang tua, terutama sebagai kepala keluarga, kita sering kali lupa mengajak berdiskusi anggota keluarga lain atas keputusan yang akan kita buat. Sering kali anak atau istri harus rela begitu saja menerima keputusan kepala keluarga.

Diakhir khutbah Khotib pun berpesan pada kami semua, "Jika kamu meminta anakmu menjadi anak penurut seperti Ismail? Sudahkah kamu menjadi Kepala Keluarga seperti Ibrahim?".


Menurutku ini menarik, karena aku merasa sebagai kepala keluarga yang minim pengalaman bisa menjadi nasehat yang sangat baik dan insyaa Allah akan ku lakukan hingga nanti.

Sumber Foto: https://aceh.tribunnews.com/2020/07/23/simak-tata-cara-shalat-idul-adha-panduan-mui-saat-pandemi-covid-19-lengkap-ketentuan-hukumnya

2 komentar untuk "Ada Teladan dalam Khutbah Sholat Idul Adha 1443 H di Stadion Notohadinegoro Jember"

  1. Wah jadi dapat teladan baru, luar biasa memang keluarga Nabi Ibrahim walau awalnya lebih fokus kepada Nabi Ismail yang saleh dan patuh. Ternyata banyak yang bisa diteladani dari kisah ini. Aku juga gitu sering bosen karena setiap tahunnya kisah ini diulang-ulang. Terima kasih sharingnya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, sangat bermanfaat untukku yang baru jadi orang tua.

      Hapus