Acara Hari Ibu Paling Seru

Hari Ibu

Hari Ibu, 22 Desember, merupakan hari... entahlah aku sendiri gak ngerti kata apa yang tepat untuk menggambarkan Hari Ibu. Selama hidupku, Hari Ibu ya hari ibu, tidak ada yang spesial. Ramai di media sosial tapi sepi di kehidupan nyata. Ramai mengucapkan "Selamat Hari Ibu" di media sosial tapi malas sekali saat ibu meminta tolong. Jadi kalau aku disuruh mendeskripsikan, Hari Ibu adalah hari bikin status tentang Ibu dan upload foto bareng Ibu.

Padahal kalau dilihat dari sejarahnya, semangat Hari Ibu sangatlah luar biasa. Merujuk pada artikel yang dituliskan oleh Aswab Nanda di kompas.com (editor: Bayu Galih), ditetapkannya 22 Desember sebagai Hari Ibu merujuk pada peringatan Kongres Perempuan yang diadakan di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta pada 22 Desember 1928. Banyak isu yang dibahas dalam kongres tersebut, antara lain pendidikan perempuan bagi anak gadis, perkawinan anak-anak, kawin paksa, permaduan dan perceraian secara sewenang-wenang. Selain itu, kongres juga membahas dan memperjuangkan peran wanita bukan hanya sebagai istri dan pelayan suami saja.

Peringatan Hari Ibu di Indonesia sangat berbeda dengan peringatan Hari Ibu di negara-negara lain. Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 22 Desember 1977 (ditayangkan pada artikel yang dituliskan oleh Aswab Nanda di kompas.com), Hari Ibu di negara lain biasanya diperingati untuk memanjakan ibu yang telah bekerja mengurus keluarga, membersihkan rumah, memasak dan pekerjaan rumah tangga setiap hari tanpa mengenal waktu. Sementara di Indonesia, momen Hari Ibu ditujukan untuk menandai emansipasi perempuan dan keterlibatan mereka dalam perjuangan kemerdekaan. Hampir sama dengan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April.


Pada 15-16 Desember 2019 lalu, Tim Humas Ikatan Istri Pegawai OJK Jember mencoba menghadirkan semangat baru dalam memperingati Hari Ibu. Tidak lagi hanya menulis status tentang ibu dan tidak lagi hanya upload foto bareng ibu saja. Tapi benar-benar memanjakan ibu. Ibu yang dimaksud disini bukan ibu kandung, tapi istri pegawai OJK Jember(FYI: di Jember sebutan istri biasa diganti dengan istilah "Ibuk'e arek-arek").

Hari pertama, Minggu, 15 Desember 2019, diisi dengan sesi pemotretan profil kerja IIPOJK Jember. Ada yang spesial dalam acara ini. Sementara para ibu dimanjakan dengan make up dan berfoto bak model terkenal, para suami diharuskan untuk menjaga dan merawat anak-anak seharian penuh.


Sebagian besar dari kami, para suami, ini adalah pengalaman baru, menjaga dan merawat anak tanpa dibantu oleh istri. Awalnya masih aman-aman saja, para suami masih bisa dengan ceria menemani anak-anaknya, masih bisa berlari kesana kemari mengikuti anak-anaknya. Lama-lama tidak sedikit yang mengeluh capek.

Bahkan seorang teman yang tidak bisa bergabung di Kantor tapi istrinya datang untuk mengikuti sesi pemotretan mengaku lebih baik kerja seharian dari pada harus menjaga kedua buah hatinya sendirian dirumah. Diapun memuji istrinya yang telah begitu hebat menjaga kedua buah hatinya setiap hari tanpa mengenal waktu dan lelah.

Dari acara ini, kami para suami pun menyadari sesuatu. Pekerjaan istri kami jauh lebih berat dibandingkan pekerjaan kami di kantor. Padahal itu baru menggantikan menjaga anak saja, belum menjaga anak sambil memasak, mencuci, menyapu, mengepel dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Luar biasa tangguh memang istri-istri kami.

Aku pun menyadari sesuatu, pantas saja obat kuat diciptakan untuk lelaki, bukan untuk perempuan. Baru menjaga anak sehari saja sudah mengeluh gak karuan. Gak kebayang kalau kami benar-benar menggantikan tugas istri kami. Lelaki memang lemah.

Untuk itu, Ketua IIPOJK Jember, Ibu Uchie, meminta kami para suami untuk menuliskan surat cinta untuk istri kami secara rahasia dan akan diserahkan pada 16 Desember 2019, acara puncak peringatan Hari Ibu.

Puncak acara peringatan Hari Ibu diisi dengan acara pengumuman pemenang lomba foto dan pembacaan surat cinta dari beberapa pegawai terpilih. Tidak sedikit istri yang mendapat surat cinta dari suaminya yang tidak percaya bahwa suaminya bisa menulis surat romantis yang menyentuh hati. Bahkan beberapa diantaranya menangis saat membaca isi surat tersebut, termasuk istriku.

Sungguh acara yang luar biasa, banyak pejalaran yang dapat kami ambil dan mungkin ini adalah acara Hari Ibu yang paling seru yang pernah ku lakukan.


Posting Komentar untuk "Acara Hari Ibu Paling Seru"