Bakal Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pada 9 Juli 2014 Nanti

Angry Bird Ingin Jadi Presiden

Bakal Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Pada 9 Juli 2014 nanti kira-kira siapa saja ya? Republik Indonesia memiliki banyak partai dengan warna-warni yang berbagai macam. Ada merah, kuning, hijau, putih, hitam, orange, dan lain-lain. Seperti angry bird, setiap warna memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Telur emas diatas melambangkan kepercayaan rakyat dan mahkota melambangkan kekuasaan tertinggi.

Pemilu Legeslatif 9 April lalu, menyisakan kekecewaan yang sangat dalam pada diriku. Bukan masalah partai yang kupilih tidak berhasil memenangi pemilu. Tapi aku merasa salah dalam memilih partai. Apakah partai yang dipilih tidak baik atau malah buruk mengecewakan? Tentu saja tidak, partai yang ku pilih merupakan partai besar yang memiliki track record baik. Tapi sayang partai tersebut tidak mengusung bakal calon Presiden yang ingin ku pilih.

Pemilu 9 April aku tidak asal memilih partai, sebelum ke TPS aku membaca profil partai-partai peserta pemilu untuk kesekian kalinya tanpa membaca profil calon legislatif. Rencanaku saat pemilu memang hanya mencoblos partai tanpa mencoblos nama calon legislatifnya juga. Menurut sosialisasi pemilu yang ku lihat di TV hal itu sah-sah saja.

Sepulang dari TPS aku langsung mengikuti acara quick count di semua chanel televisi. Dari acara-acara itu, belakangan aku mengetahui bahwa pemilu 9 April sangat menentukan peta perpolitikan pada pemilihan presiden 9 Juli nanti.

Pada UU No.42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pasal 9 menyebutkan: Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah nasional dalam Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Ikut nyoblos saja aku menyesal, apa lagi golput? Pasti malu akan masa depan Indonesia nanti. Partai yang ku pilih saat pemilu 9 April mendapatkan suara dibawah 10%, pun begitu dengan partai yang akan mengusung calon Presiden yang ingin ku pilih. Meskipun hanya berbeda satu suara (aku saja), tapi setidaknya aku ingin menambahkan harapan pada calon Presiden yang ingin ku pilih itu.

Hasil quick count pemilu 9 April 2014 menyatakan bahwa PDIP sebagai pemenang pemilu dengan perolehan suara 19,1%, peringkat ke-2 diraih oleh Partai Golongan Karya dengan perolehan suara 14,3%, dan peringkat ke-3 diraih oleh Partai Gerindra dengan perolehan suara 11,8%.

Ini artinya, jika ketiga partai tersebut ingin mencalonkan kadernya menjadi calon Presiden, maka mereka harus mencari teman berkualisi. PDIP membutuhkan 6% agar bisa mencalonkan Joko Widodo sebagai calon Presiden, Partai Golkar membutuhkan sekitar 11% agar bisa mencalonkan Abu Rizal Bakrie, dan Partai Gerindra membutuhkan tambahan sekitar 14% agar bisa mencalonkan Prabowo Subianto.

Apakah hanya 3 partai tersebut yang bisa mengusulkan nama-nama bakal calon Presiden dan mencari teman berkualisi agar bisa memenuhi syarat untuk mendaftarkan kadernya menjadi calon presiden? Tentu saja setiap partai berhak mengajukan kadernya menjadi bakal calon Presiden ataupun bakal calon wakil Presiden. Asalkan dapat memenuhi ketentuan sesuai dengan UU No. 42/2008 tentang pemilihan Presiden. Namun pertanyaan yang akan muncul kemudian adalah, apakah Partai Golkar dan Partai Gerindra sebagai pemenang ke-2 dan ke-3 bersedia bergabung dengan partai yang memiliki tingkatan pemilih yang lebih rendah?

Perhitungan resmi KPU akan diumumkan 9 Mei nanti. Sudah dipastikan suasana perpolitikan Indonesia setelah 9 Mei akan semakin memanas. Quick count tidak dapat menjadi acuan apa yang terjadi dalam perpolitikan esok. Apapun bisa terjadi setelah pengumuman resmi dari KPU.

PDIP sudah mantap mengajukan Jokowi sebagai bakal calon Presiden. Mereka sudah menemukan teman berkoalisi Partai Nasdem. Sedangkan partai yang lain masih belum menentukan sikapnya. Apakah akan bergabung dengan partai lain sebagai anggota kualisi, atau mengajak partai lain untuk berkualisi sebagai pemimpin kualisi? Dari 12 partai peserta pemilu 9 April lalu, setidaknya ada 10 nama yang munngkin turut meramaikan bursa bakal calon Presiden dan bakal calon wakil Presiden.
  1. Joko Widodo, dari PDIP
    PDIP meraih angka 19,1% pada quick count. Sudah menemukan satu teman kualisi bersama Partai Nasdem yang meraih angka 6,8%.

  2. Abu Rizal Bakrie, dari Partai Golkar
    Partai Golkar meraih angka 14,3% pada quick count. Masih membutuhkan tambahan sekitar 11% agar Abu Rizal Bakrie dapat diajukan sebagai calon Presiden dari Partai Golkar.

  3. Prabowo Subianto, dari Partai Gerindra
    Partai Gerimdra meraih angka 11,8% pada quick count. Masih membutuhkan tambahan sekitar 14% agar Abu Rizal Bakrie dapat diajukan sebagai calon Presiden dari Partai Gerindra.

  4. Anies Baswedan, dari Partai Demokrat (menunggu konvensi)
    Partai Demokrat meraih angka 9,6% pada quick count. Partai demokrat sendiri belum pasti akan mengusung siapa sebagai kader terbaiknya, mereka akan mengadakan konvensi Calon Presiden setelah pengumuman 9 Mei nanti. Untuk bisa mengajukan kader hasil konvensi nanti sebagai calon Presiden, Partai Demokrat memerlukan tambahan sekitar 15%. Atau mengajukan kadernya sebagai cawapres bersama partai lain.

  5. Dahlan Iskan, dari Partai Demokrat (menunggu konvensi)
    Partai Demokrat meraih angka 9,6% pada quick count. Partai demokrat sendiri belum pasti akan mengusung siapa sebagai kader terbaiknya, mereka akan mengadakan konvensi Calon Presiden setelah pengumuman 9 Mei nanti. Untuk bisa mengajukan kader hasil konvensi nanti sebagai calon Presiden, Partai Demokrat memerlukan tambahan sekitar 15%. Atau mengajukan kadernya sebagai cawapres bersama partai lain.

  6. Mahfud MD, dari PKB
    PKB meraih angka 9,3% pada quick count. Masih membutuhkan tambahan sekitar 15% untuk mengajukan Mahfud MD sebagai capres, atau mengajukan kadernya sebagai cawapres bersama partai lain.

  7. Hamza Haz, dari PPP
    PPP meraih angka 6,6% pada quick count. Kemungkinan PPP untuk mengajukan Hamza Haz sebagai capres sangatlah kecil, lebih memungkinkan untuk bergabung dengan partai lain untuk mengajukan kadernya sebagai cawapres.

  8. Hatta Rajasa, dari PAN
    PANmeraih angka 7,4% pada& quick count. Kemungkinan PAN untuk mengajukan Hatta Rajasa sebagai capres sangatlah kecil, lebih memungkinkan untuk bergabung dengan partai lain untuk mengajukan kadernya sebagai cawapres.

  9. Surya Paloh, dari Partai Nasdem
    Partai Nasdem meraih angka 6,8% pada quick count. Kemungkinan Surya Paloh akan menjadi cawapres mendampingi Jokowi.

  10. Tifatul Sembiring, dari PKS
    PKS meraih angka 6,9% pada quick count. Kemungkinan PKS untuk mengajukan kadernya sebagai capres sangatlah kecil, lebih memungkinkan untuk bergabung dengan partai lain untuk mengajukan kadernya sebagai cawapres.
Kespuluh nama tersebut mungkin sebagai capres bisa juga sebagai cawapres. Tergantung bagaimana manuver politik yang akan dilakukan oleh partai pengusung nama-nama besar diatas.

Posting Komentar untuk "Bakal Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pada 9 Juli 2014 Nanti"