Berpikir... berpikir... berpikirlah yang baik, berpikirlah positif

 Sumber ilustrasi gambar: http://mimamz.wordpress.com/2010/01/
Lihatlah lebih Dekat
Oleh: Sherina
dari: http://lirik.kapanlagi.com/artis/sherina/lihatlah_lebih_dekat

Hatiku sedih
Hatiku gundah
Tak ingin pergi berpisah
Hatiku bertanya
Hatiku curiga
Mungkinkah kutemui kebahagiaan seperti di sini

Sahabat yang selalu ada
Dalam suka dan duka
Sahabat yang selalu ada
Dalam suka dan duka

Tempat yang nyaman
Kala ku terjaga
Dalam tidurku yang lelap

Pergilah sedih
Pergilah resah
Jauhkanlah aku dari
Salah prasangka

Pergilah gundah
Jauhkan resah
Lihat segalanya lebih dekat
Dan 'kubisa menilai lebih bijaksana

Mengapa bintang bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar
Lihat segalanya lebih dekat
Dan 'kuakan mengerti

 

Berangkat dari lagu Sherina ini, menggelitik sisi keisenganku untuk menulis heheheh... Bukannya mau sok-sok'an nyaingi Mario Teguh ato apa, mungkin ada yang bilang, "halah si Insinyur Pikun sok-sok'an nulis kata-kata mutiara biar disanjung orang, padahal gak tau apa-apa". Gak peduli orang mau mikir apa soal tulisanku, aku akan terus menulis hehehe... Selama otakku ada ide buat nulis, aku akan terus menulis di blog ini, dari pada menguap begitu saja, karena apa yang aku tulis merupakan apa yang ingin ku ingat.

Oke kita kembali ke topik lagu dari Sherina diatas, "Lihatlah Lebih Dekat" yang merupakan OST dari film "Petualangan Sherina". Berikut adalah sinopsis film garapan Riri Riza yang rilis di tahun 2000:
Cerita film ini mengisahkan Sherina (Sherina Munaf) seorang gadis cilik yang cerdik dan energik harus berpindah tempat ke Bandung Utara karena mengikuti orangtua Sherina yaitu pak Darmawan (Mathias Muchus) yang diterima bekerja di lahan pertanian keluarga Ardiwilaga (Didi Petet). Di sekolahnya yang baru, Sherina mendapatkan musuh yaitu Sadam (Derby Romero) yang ternyata anak dari keluarga Ardiwilaga. Walaupun mereka bermusuhan, namun dalam hati kecil Sherina terbersit keingintahuan kenapa Sadam bisa mempunyai perangai nakal seperti itu. Konflik dalam film ini memuncak ketika Sherina yang diajak Sadam untuk berkeliling perkebunan milik orang tuanya, diharuskan berhadapan dengan komplotan penjahat pimpinan Pak Raden (Butet Kertaradjasa) yang merupakan orang suruhan seorang pengusaha licik bernama Kertarajasa (Djajuk Ferianto) untuk menculik anak Ardiwilaga sebagai cara untuk memuluskan kerajaan propertinya yang dihalangi oleh pertanian milik Ardiwilaga. Sherina dan Sadam pun menjalin persahabatan dan terlibat sebuah petualangan seru yang betul-betul menguji kecerdikan dan keberanian mereka untuk lolos dari jeratan para penculik dan menyelamatkan pertanian keluarga Ardiwilaga dari pengusaha licik Kertarajasa.
Dikisahkan waktu Sherina akan pindah dari sekolah lama ke sekolah baru, dia merasa sedih dan takut kalo di sekolah barunya nanti dia gak punya teman. Tapi ibu Sherina menguatkannya, aku sedikit lupa bagaimana kata-kata sebenernya, tapi intinya begini "sesuatu yang belum dicoba kita tak akan tau hasilnya bagaimana". Sambil bernyanyi lagu "Lihatlah Lebih Dekat", Sherina mencoba menguatkan hatinya.
Mengapa bintang bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar
Lihat segalanya lebih dekat
Dan 'kuakan mengerti
Mari kita agak bergeser sedikit dari resensi lagu dan film Sherina itu. Seperti yang pernah aku tulis di salah post ku yang berjudul "Move On?",
Sebenarnya kedewasaan seseorang bisa dilihat dari banyak hal. tapi yang paling utama menurutku adalah caranya dalam menghadapi, mengatasi dan mengambil hikmah dari permasalahan hidup yang dialaminya. Karena kedewasaan serta karakter seseorang benar-benar diuji saat orang tersebut mengalami suatu masalah.
Beberapa orang dalam menanggapi suatu masalah hanya dipandang sebelah mata saja (termasuk aku juga mungkin seperti itu). Dari lagu "Lihatlah Lebih Dekat" (yang sasarannya adalah anak kecil), kita diajak untuk dapat berfikir lebih jauh, untuk melihat segalanya lebih dekat, seperti kenapa bintang bersinar, kenapa air mengalir, kenapa dunia berputar? Dari sebuah sumber yang aku baca, dituliskan bahwa,
Untuk menjadi pemikir yang baik mudah diucapkan, tetapi aktualisasinya sulit, disinilah letak pentingnya membangun kebiasaan yang produktif. Cobalah anda bayangkan manusia yang berhasil dengan manusia yang tidak berhasil. Jawabannya adalah terletak pada berpikir baik artinya anda mampu meletakkan kedewasaan berpikir secara rohaniah, sosial, emosional dan intelektual dalam proses berpikir sehingga anda memahami hubungan antara tingkat pikiran dengan tingkat kemajuan, oleh karena itu anda sadar bahwa utuk mengubah kehidupan anda, anda harus mengubah cara berpikir.
Teorinya sih cuma seperti itu, mudah. Mau mengubah kehidupan ya harus mengubah cara berpikir.  Tapi kenapa kita harus merubah pikiran kita kalo mau merubah kehidupan? Simpel sih... karena saat kita berpikir baik (positif) berarti kita menciptakan landasan untuk hasil yang baik dan merupakan langkah awal kita untuk meningkatkan kedewasaan berpikir.

Lalu bagaimana cara perpikir baik (positif)? ya kembali ke lagu Sherina tadi "Lihatlah Lebih Dekat", tapi jika kita tidak memiliki kacamata atau pengetahuan lebih agar bisa melihat lebih dekat, sebaiknya kita bersukur akan apa yang kita miliki dan apa yang telah kita lalui, itu akan membantu kita untuk berfikir positif. Selain itu kita juga bisa melakukan positive self talk. Apa itu self talk? Self talk adalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang  kita lakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi tertentu dalam merespon suatu kejadian atau peristiwa yang kita visualisasikan dengan panca Indra terutama indra penglihatan dan pendengaran dan biasanya dengan self talk dapat berefek langsung terhadap pikiran dan perilaku kita. Hampir sama dengan melihat lebih dekat, untuk dapat melihat lebih dekat kita memberikan pertanyaan-pertanyaan pada diri kita sendiri. Dari apa yang aku baca, sesuatu yang “secara diam-diam” kita katakan kepada diri sendiri mengenai sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri kita.

Ketika self talk kita positif seperti “segalanya akan berjalan lancar”, “aku yakin aku bisa”, ”aku akan mewujudkan mimpiku”, maka kita sebenarnya sedang mengarahkan diri  kita menuju apa yang kita ucapkan. Karena kita memerintahkan alam bawah sadar untuk melakukan yang kita ucapkan dalam hati dan alam bawah sadar akan merespon reaksi yang positif tersebut dengan positif pula. Berbeda ketika self talk kita negatif seperti "Keadaan pasti akan menjadi kacau balau,” “aku gak yakin bisa jadi supervisor yang baik”,wah pekerjaan ini terlalu sulit bagiku”,wah kurasa aku gak sanggup hadapi sumua”, maka kita sebenarnya sudah menyerah sebelum kita melakukan atau melaksanakan suatu pekerjaan atau kalah sebelum bertanding dan besar kemungkinan kita tidak akan sukses. Karena kita telah memerintahkan alam bawah sadar kita untuk melewatkan segala kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil.

Lagi-lagi teorinya mudah, sadarilah Semua kebiasaan bisa dipelajari. Awalnya, kebiasaan itu kita bentuk, dan kemudian ia membentuk kita dan hidup kita. Tapi point yang paling utama adalah bahwa semua kebiasaan yang kini kita miliki awalnya dibentuk oleh kita sendiri. Dan kitalah yang paling berkuasa untuk merubah kebiasaan kebiasaan tersebut.

Semua yang aku tulis ini gak semuanya pengalamanku, tapi ada juga hasil membaca dari beberapa referensi. Akupun masih belum mampu melakukan sepenuhnya apa yang aku tulis. Tapi  aku yakin aku bisa sedikit demi sedikit. Alasan terbesar kenapa kita harus berpikir positif adalah apa yang kita pikirkan merupakan sebuah do'a, atau lebih tepatnya kita akan mendapatkan apa yang kita pikirkan, pikiran baik atau buruk.

Dan aku paling gak suka sama orang yang berfikiran negatif sama orang lain, tapi "ketidaksukaan"ku ini sebenernya malah membuatku berfikir negatif pada orang itu. Serba sulit memang... karena untuk dapat berfikir positif kita harus melihat lebih dekat, tapi itupun diperlukan banyak kacamata ilmu, diperlukan wawasan yang luas dan keikhlasan yang tinggi pula.

Barrakallahu minna wa minkum.

 

Posting Komentar untuk "Berpikir... berpikir... berpikirlah yang baik, berpikirlah positif"